Archive for the ‘ Batubara ’ Category

Pengusaha Minta Pemerintah Evaluasi Kembali UU Ekspor Minerba


 

Ilustrasi Smelter
Ilustrasi Smelter (sumber: energytoday)

Jakarta – Sebagian besar pengusaha meminta pemerintah untuk mengevaluasi kembali Pelaksanaan UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Ketua Satgas Hilirisasi Mineral Kadin Indonesia Didie W Soewondho mengatakan salah satu kebijakan dalam UU No 4 tahun 2009 yang dinilai pengusaha tidak logis adalah larangan ekspor bijih mineral dan konsentrat terhitung 12 Januari 2014. Menurut dia jika peraturan itu diberlakukan maka akan membuat dunia pertambangan khususnya mineral di Indonesia menjadi suram.

Dia mengatakan larangan ekspor mineral dan konsentrat berpotensi menyebabkan devisa negara berkurang sebesar US$ 12,8 miliar per tahun, berkurangnya pendapatan bea keluar sebesar US$ 0,4 miliar dan ditutupnya sebagian besar usaha pertambangan dan hilangnya kesempatan kerja bagi 400 ribu orang.

” Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan dari pelaksanaan UU No.4 Tahun 2009 ini, maka kami meminta pemerintah,DPR dan pengusaha duduk bersama untuk mengevaluasi kembali UU ini,” ujar dia dalam acara ” Diskusi Kadin Mengenai Dampak Pelaksanaan UU No. 4 tahun 2009 bagi pertambangan” di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (19/12).

Dia mengatakan pengusaha tidak menolak UU No.4 tahun 2009 khususnya peraturan mendirikan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter), namun di sisi lain ada peraturan dalam UU tersebut yang harus direvisi.

Dia menjelaskan pengusaha mengajak pemerintah untuk duduk bersama membahas pelaksanaan UU No.4 tahun 2009 dimana pengusaha mengusulkan beberapa hal, diantaranya:

Bagi pemegang Ijin Usaha Pertambangan (IUP) dan Ijin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang serius membangun fasilitas smelter, sampai dengan 12 januari 2017 diberikan insentif antara lain: izin ekspor bijih mineral yang produksi dan ekspornya dikendalikan pemerintah.

Bagi pemegang Kontrak Karya (KK) yang serius membangun fasilitas smelter diberikan insentif berupa izin ekspor konsentrat selama waktu pembangunan.

Bagi IUP dan IUPK skala kecil yang memiliki keterbatasan sumber daya tetapi berminat membangun smelter maka pemerintah pusat dan daerah harus memberi dukungan.

” Tidak banyak yang kami minta, hanya duduk bersama kembali membahas pelaksanaan UU No.4 Tahun 2009 ini,” ujar dia

Dalam Kesempatan yang sama, Wakil Bidang Pemberdayaan Daerah Kadin Natsir Mansyur pelaksanaan UU No.4 tahun 2009 memang menimbulkan pro dan kontra terutama bagi dunia usaha. Menurut dia UU tersebut akan menurunkan penerimaan negara dan menimbulkan dampak sosial yaitu banyak karyawan yang di PHK.

Menurut dia saat ini tenaga langsung yang bekerja di PT. Freeport berjumlah 100 ribu sedangkan PT. Newmont 30 ribu, jika peraturan ini diberlakukan maka tenaga langsung yang bekerja di dua perusahaan besar tersebut berpotensi di PHK.

“Solusi jangka pendek yaitu bahas kembali soal UU ini, karena menimbulkan dampak sosial,” ujar dia.

Investor Daily

Penulis: DHO/FMB

Sumber:Investor Daily

Klasifikasi mutu batubara


Mutu (grade) adalah : nilai keadaan sesuatu berdasarkan sifat fisik, kimia dan mekanik. Khusus untuk batu bara, mutu atau kualitas ditentukan dari dua faktor utama, yaitu jenis (type) peringkat (rank) batu bara tersebut.

 jenis (type) batu bara

·  Ditentukan dari komponen /komposisi batu bara yang trdiri dari maseral (vitrinit, liptinit dan inertinit) dan mineral pembentuk seperti : lempung, sulfida, silika dan karbonat.

·  Dipengaruhi oleh jenis tumbuhan pembentuk dan lingkungan pengewndapan dimana bati bara tersebut terdapat. Dalam perkembangannya, berlangsung proses kimia dan biokimia.]

 Peringkat batubara

·   Berhubungan erat dengan tingkat pematangan batu bara  ( pembatubaraan /coalification).

·   Dipengaruhi oleh salah satu atau gabungna dari temperatur, tekanan dan waktu. selama perkembangannya,  hanya terjadi proses fisika berupa pemadatan.

·    Parameter yang u8mu dipergunakan untuk menentukan  peringkat  batubara antara lain adalah nilai kalor, kandungan air, karbon total dan reflektansi vitrinit.

Komponen penentuan kualitas batubara

A·  Kimia

–          Proksimat: kadar air, abu, zat terbang, karbon terlambat

–          Ultimat: karbon, hidrogen, nitrotgen,sulfur,oksigen

–          Nilai kalor

–          Komposisi Abu

–          Titik  leleh abu

B·  Fisik

–          True spesicif graviti

–          Hardgrove grindability index

–          Free swelling index

–          Gray king

Nilai kalor

Energi yang diperoleh pada proses pembakaran batubara dia akibatkan oleh terjadinya reaksi  eksotermis dari senyawa hidrokarbon dengan oksingen.Material lain yang akan mengalami proses perubahan kimia pada proses pembakaran adalah nitrogen,sulfur dan mineral yang terkandung dadlam batubara.Namun reaksi kimia dari komponene-kompenen terseabut bersifat endotermis sehingga akan mengulangi jumlah total energi yang tersedia.

MASERAL

Maseral merupakan komponen dasar dari batubara(sama dengan mineral-mineral dalam batuan anorganik). Maseral diklasifikasikan menjadi 3 grup yaitu : Vitrinit,lictinit dan inertinit

–   Vitrinit berasal dari jaringan kayu dan kulit kayu, dibawah mikroskop cahaya tembus berwarna merah  orange,dib awah cahaya pantul berwarana abu-abu

–     Liptinit berasal dari senyawa yang bersifat resin/berlemak (kulit ari,spora dan tepung sari,ganggang). Berwarna kuning-kuning muda dalam acahaya tembus dan abu-abu dalam acahaya panytul

–     Inertinit berasal dari perubahan kayu dan jaringan2 lainnya,berwarna coklat dalam cahaya tembus dan abu2 muda dalam cahaya pantul.

   MINERAL PEMBENTUK/PENGOTOR

·         Mineral pembentuk/Pengotor dalam batuabara terdapat sbg butiran halus yg menyebar maupun seabagai butiran kasar,dapat dikelompokkan menjadi 3 grup:

–          Mineral yg terdapat dalam sel tanaman

–          Mineral utama yg terbentuk selama atau segera setelah pengendapan batubara

–          Mineral yang  terbentuk setelah  pengendapan batubara

Mineral pembentuk pengotor terdiri dari lempung,karbonat, sulfida besi dan selikat. Mineral lempung paling banyak, 60-80% berupa kaolinit,illit dan smetiktit.Karbonat diantaranya berupa siderit,kalsit,ankerit dan dolomit.Sulfida besi didominasi oleh pirit,markasit dan melnikovit.Mineral kuarsa terdapat dalam jumlah kecil.

Petrografi batubara adalah sesuatu ilmu yang mempelajari komponen2 organik dan anorganik pembentuk batubara,asal mula dan riwayat pembentukan batubara menurut ilmu geologi dan karakteristiknya.

Alat yang digunakan untuk mempelajari petrogarafi batubara adalah mikrosko elektron( Scanning Electron microscope)

RAHASIA SHOLAWAT

“Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya senantiasa bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang beriman bershalawatlah kepada Nabi dan mohonkan salam baginya.” (QS. 33: 56)

Belajar

Untuk selalu semangat memaknai hidup

Mengenal Geologi dan Bumi

Belajar Ilmu Kebumian Itu Menyenangkan dan Bermanfaat

GoBlog - Just Blog!!

Senangnya bisa berbagi Ilmu dan Informasi